Cerita Sex Dengan Ayah Kandung
Dalam kehidupan kami sebagai ayah dan anak, Lia tahu betul watak papa, makanan kesukaannya, hobinya, bahkan kekurangan dan kelebihan papaku. Tetapi satu hal yang papaku tidak pernah lakukan adalah selingkuh, atau bermain dengan wanita lain. Meskipun ibuku adalah wanita yang kalem, pendiam, tetapi papa tidak pernah mengkhianati mama dengan cara bermain wanita. Sebaliknya, papaku juga tahu betul kehidupan Lia. Aku orangnya sedikit agresif, tetapi juga pemalu. Aku paling tidak suka berbohong.Kira-kira itulah sisi baik dari aku.
Sedangkan salah satu kebiasaan burukku adalah, aku suka foto-foto diriku sendiri dengan camera Hp ku dalam berbagai macam gaya. Kadang-kadang aku suruh adikku foto aku. Ada gaya alim, nakal, sedih, ketawa, cemberut dan sebagainya. Salah satu fotoku yang aku taruh di profil akun ini, dan di judul cerita ini. Aku juga ngga tahu, kenapa aku suka banget berfoto..hee...Sampai suatu ketika ketika Lia sedang mandi di kamar mandi, muncul ide Lia untuk foto tubuh Lia secara bugil. Ya, tubuhku lumayan menarik. Kata ibuku aku seksi..heee...Aku berjalan ke kamar lalu mengambil kamera, dan di kamar mandi aku mulai ambil gambar bugilku. Dari berbagai gaya aku jepret pakai kamera hingga puluhan foto. Lalu setelah mandi aku pindahin foto-foto itu ke Laptopku, sambil mengagumi tubuhku sendiri yang sangat seksi dan menantang.
Suatu hari, Lia pergi kuliah tanpa membawa laptop Lia. Sungguh di luar dugaanku. Ternyata papa membuka laptopku dan tanpa sengaja melihat foto-fotoku. Sepulang kuliah, aku menemukan sepucuk surat di atas meja kamarku, yang berisi tulisan begini: “Lia, tadi papa buka laptop kamu, papa uda lihat foto-foto bugil kamu. Foto-foto itu papa sudah copi di flasdisk papa.” Ya..ampun, wajahku benar-benar pucat. Perasaanku kacau, ada rasa takut, malu, meyesal dan juga marah. Tetapi apa boleh buat, semua sudah terjadi. Akhirnya karena malu, hari itu aku di kamar aja, dan tidak keluar ke mana-mana. Waktu malam, papaku kembali dari tempat kerja, dia tidak menyapa aku seperti yang biasa dia lakukan. Dia langsung masuk ke kamarnya.
Aku penasaran, apakah dia akan marah dan menampar aku, atau dia akan menghukum aku dengan cara apa? Yang jelas Lia sudah salah. Malam itu aku tidak bisa tidur, aku terus memikirkan masalah ini. Besok paginya aku bangun, lalu aku pergi ke kampus. Sepulangnya aku dari kampus, ada surat lagi di atas mejaku, yang bertuliskan: “Lia, kapan kamu ada waktu, papa mau bicara sama kamu.” Aku pikir dalam hatiku, papa mau ngomong ma aku, pasti jadi masalah nih. Manding Lia minta maaf ma papa sebelum masalah ini dibesar-besarin. Akupun membalas surat itu. Dalam surat itu aku katakan: “Pa, Lia minta maaf, Lia sudah salah. Tetapi itu Lia foto sendiri di kamar mandi dan tidak dengan siapa-siapa. Kalau papa mau marah Lia, Lia siap terima hukuman dari Papa. Lia takut ketemu papa.” Keesokan harinya, sebelum Lia pergi ke kampus, Lia tinggalin surat itu di atas meja di kamar.
Sepulangnya aku dari kampus, aku lihat surat itu sudah tidak ada. Dalam hatiku, papa pasti sudah baca. Malam itu, sehabis makan malam, ibuku sudah masuk kamar dan tidur duluan. papa masih nonton berita di ruang tamu. aku sengaja ke kamar mandi, lalu aku melirik untuk melihat, apakah ada orang lain yang bersama papaku di ruang tamu? Setelah aku lihat ternyata tidak ada. Aku pergi ke ruang tamu dan duduk di kursi yang agak berjauhan dari tempat papaku duduk. Dia menoleh dan melihat aku, lalu dia berkata,: “Sini, duduk di sini” sambil tangannya menunjuk ke sofa di dekatnya.
Dengan perasaan tak menentu, aku bangkit dari tempat dudukku, lalu berpindah ke tempat duduk di dekat ayahku. Dia mulai bertanya: “Kamu foto itu pake apa?” Kamera di Hpku, jawabku sambil menunjukan Hpku. Ayahku menarik nafas dan berkata: “kamu itu, mbo kalau mo foto bugil jangan ditaruh di Laptop. Itukan adikmu bisa buka.Simpan aja di Hp kamu”. Iya pa, jawabku sambil mengangguk. Lalu dia meneruskan: “mana Laptopmu, ambil ke sini”. Dengan segera aku pergi ke kamar dan mengambil Laptopku. Ayahku menerima laptopku sambil menggeleng-gelengkan kepala. Dia menyalakan laptop itu, lalu memasukan flasdisknya. Dia membuka foto-fotoku satu persatu. Kira-kira sudah puluhan lembar dia buka, lalu dia berkomentar, “Seksi banget kamu Li”. Aku Cuma tersenyium aja..:)
Lalu ayahku memilih salah satu di antara puluhan foto yang ada, membukanya dan memanggil aku untuk melihat foto itu. “Lihat ini Li...papa suka fotomu ini” seraya menunjukan foto yang terbuka kepadaku. Aku melihat, foto itu terlihat sangat jelas, memekku yang berbulu tipis, belahannya sedikit terbuka,dan payudaraku yang besar dan menonjol seperti dua bukit kecil di tanah yang rata, seyiumku yang tampak bernafsu dan menggoda.
Ketika aku memalingkan mataku dari foto itu, aku sempat melihat kalau papa ereksi dengan fotoku itu. Dia mengenakan celana pendek yang cukup ketat, sehingga alat kelaminnya sangat kelihatan sekali. Dari bentuknya yang kelihatan di balik celana, alat kelamin ayahku terlihat panjang dan besar. Aku malu, lalu aku mengalihkan mataku ke televisi.
Ayahku meninggalkan aku di ruang tamu, lalu ia pergi ke kamarnya. Tak lama kemudian, ia kembali ke ruang tamu. Kali ini, ia duduk berdekatan dengan aku di sofa panjang. Lalu ia berkata: “Ibumu sudah tidur”. Aku diam saja, sambil terus menonton acara di TV. Ayahku kembali melihat fotoku di laptop. Kali ini, dia diam saja tanpa komentar. Aku melirik ke celananya, mataku melihat bahwa, ayahku ereksi dengan fotoku. Melihat ayahku terus membuka foto-fotoku, akupun bertanya: “Kenapa sih pa, dibuka-buka terus? Lia malu pa..”. Ngga usa malu sayang,,,kamu kan uda dewasa.
Balas papaku, sambil melihat kepadaku. Tapi kenapa papa liat Foto Lia, koq barang Papa tegang? heee “kamu sih...seksi bangat..” jawab ayahku. Lalu aku membela diri: “Ya itukan foto bugil, ya jelas seksilah..siapa aja kalau foto bugil pasti kelihatan seksi..” Tiba-tiba, ayahku mengeluarkan kontolnya, sambil berkata, Kalau ini di foto, seksi ngga? Haaah..!! Aku kaget, melihat kontolnya yang tegang. Terlihat panjang dan besar sekali. Saat itu juga, aku merasakan aku nafsu melihat benda ayahku. Lalu dengn suara agak berbisik aku katakan: papa, gede banget pa...” lalu dia berkata: “Pegang aja, kalau mau pegang.” Ngga ah..nanti kalau Lia terangsang gimana?” sssssssssstttt....jangan keras-keras ngomongnya, nanti ibumu dengar” jawab papaku berbisik sambil menaruh jari di mulutnya.
Lalu ayahku bangkit berdiri dan menuntun tanganku untuk memegang kelaminnya. Aku nurut aja dan aku pegang kelamin ayahku. Huuuufffff......rasanya keras banget...aku membelainya beberapa kali, tanpa sadar aku nafsu banget. Lalu ayahku bilang: “masukin dimulut kamu mau ngga Li?” aku menoleh ke kiri dan kanan untuk melihat apakah ada orang yang akan melihat itu? Kulihat tidak ada orang, lalu aku tunduk dan memasukan kelamin ayahku dimulutku. Aku mengocok benda besar dan panjang itu dengan mulutku berkali-kali.
Mungkin aku harus beritahu bahwa, itu benar-benar sangat sensasional. Kamu bisa bayangkan, memegang kelamin ayah kandung kamu sendiri layaknya suami kamu, rasanya benar-benar wow....Aku benar-benar bernafsu, karena dia adalah ayah kandungku sendiri dan aku rasa, ini paling beda dari segala-galanya. Ayahku terus menarik nafas sambil berkata: “Lia, papa sudah melamun tentang ini sejak kamu di SMU sayang...” hmmm...mendengar itu, seperti menambah dorongan birahiku, sehingga aku semakin bernafsu. Rupayanya ayahku ingin seks dengan aku sejak aku masih SMU, pikiran itu membuat aku makin ngga terkontrol. Aku semakin cepat memaju mundurkan kepalaku dengan kelamin ayahku di mulutku.
Lalu entah di dorong oleh nafsu atau setan, aku tidak tahu lagi, tiba-tiba aku berkata: “Pa, masukin di punya Lia. Lia pengen puasin papa dengan tubuh Lia”. Tanpa menjawab, ayahku langsung membalikan badanku dengan kaki sebelah diangkat ke sofa dan kakiku yang satu tetap di lantai. Ia membalikan badanku untuk membelakangi dia, lalu ia mengangkat rokku ke atas pinggangku, dan menurunkan CDku, lalu dia menusukkan kemaluannya lewat belakang. Aku harus beritahu bahwa, nikamtnya itu lebih dari yang dapat aku banyangkan sebelumnya. Ketika kelamin ayah kandungku sendiri menorobos vaginaku, aku rasakan sensasi dan kenikmatan yang luar biasa.
Aku benar-benar liar, ketika benda papaku masuk ke lubang vaginaku. Imajinasiku benar-benar melayang. Aku merasa seperti aku sedang sukses dalam satu hal. Imajinasi sex dengan ayah kandungku sendiri, itulah yang mendorong aku menatap wajahnya dan aku katakan: “Papa....tusukin semua pa ke dalam vagina Lia..masukin sampai dalam..Lia suka Papa...Lia mau papa setubuhi Lia malam ini sampai Lia puas pa...Lia suka sex terlarang ini pa..ini enak banget...terus papa...Lia suka sex Incest pa..” papaku semakin kencang goyangannya.
Kami mulai berkeringat dan papaku bilang gantian Li. Kamu dari atas. Papaku tidur terletang di sofa dengan kelaminnya yang tegang menunjuk ke langit. Aku mulai naik ke atas ayahku, lalu memegang kelaminnya dan mengarahkannya ke lubang vaginaku. Sambil memejamkan mata, perlahan-lahan aku menurunkan badanku, sambil tekan kelamin ayahku supaya masuk ke dalam vaginaku sampai amblas semuanya di dalam vaginaku. Aku mulai menggoyang naik turun sambil mataku memperhatikan bagaimana benda ayahku masuk keluar di Vaginaku yang berbulu tipis.” Ouuuuhhhh.....papa....nikmat banget pa....” “ terus sayang, papa suka ini..” “Pa...Lia suka sex terlarang begini pa...ini nikmat banget...Mungkin papa ngga tahu, tapi Lia sering nonton film porno antara ayah dan anaknya. Lia nafsu banget pa.. Lia suka sex dengan papa.
Ouuuhhhh ...papa, puasin Lia pa....” saat itulah ayahku mulai bangkit dari tidurnya, lalu kembali ke posisi pertama tadi. Aku berdiri membelakangi ayahku, sambil kaki sebelah dinaikan ke sofa dan sebelah lagi di lantai. Kali ini ayahku benar-benar ganas. Dia memasukan kelaminnya yang sudah basah oleh lendirku lewat belakang, sambil memegang payudaraku, dan tangan sebelahnya lagi memegang mukaku menghadap ke mukanya dan dia mulai berciuman lidah denganku...sampai titik ini aku benar-benar ngga tahan. Aku bisa merasakan dari beberapa tanda, bahwa aku akan segera tumpah...sambil mendengung karena lidahku dikulum ayahku, aku berkata: “papa goyang Lia dengan keras pa, Lia keluar pa.....” detik itu juga, aku rasakan semburan yang berkali-kali, srott..srott..srott...sroot..kelamin ayahku berdenyut di dalam vaginaku. Rasanya hangat di dalam rahimku. Aku menahan pantat ayahku agar benda itu benar-benar masuk semuanya tanpa sisa, lalu akupun melepaskan cairan yang dari tadi kubendung...mmmpa.....mmmpa...mmpa...rasanya vaginaku seperti membuka mulut dan mengeluarkan sesuatu. Aku menjerit...ouuuuuuuhhhhh....papa....Lia suka papa.....detik itu kami terkulai lemas. Semenjak kisah malam itu, sering sekali ayahku menyutubuhi aku di kamar mandi dan di dapur. Tetapi tidak memasukan cairannya di vaginaku.
Kalau mau keluar, ia menarik keluar kelaminnya lalu semprotkan airnya di mukaku dan aku suka. Dengan pengalamanku ini, aku simpulkan bahwa, sex incest atau sex taboo itu, sangat nikmat. Rasanya beda karena penuh sensasi. Jika Lia diminta untuk memilih antara sex dengan pacar atau Family, Lia lebih suka dengan Family. Kalau bukan ayah kandungku, saudara kandungku. That is amazing...and i like it so much...SEKIAN.