Cerita Mesum Janda Kaya
Selaras, meja kaca berukuran mini dipenuhi gantungan kunci, koleksi abadi nan memikat. Mencium lantai berkarpet merah tua, kokoh sepasang kursi unik berdesain oritental modern. Sepadan, deretan sepatu dan sandal tertutup kotak plastik transparan besar. Tak heran, kamar kost Jalan Pramuka Banjarmasin itu benar-benar nyaman.
Hanya saja, menjadikan kamar itu mengundang pertanyaan, lima photo terpampang menggambarkan Joned mesra dengan perempuan pantas disebut ibu di Pantai Sanur Bali. ”Itu Tante Vie (43) tinggal di Balikpapan, punya perusahaan cabang di Banjarmasin. Juga rumah spanish minimalis di Jalan Brigjend H Hasan Baseri,” ungkapnya saat saya temui di kamar kost.
Dikisahkan pria muda berbadan tinggi besar ini, sudah setahun dia jadi ‘simpanan’ perempuan kaya itu.Segala kebutuhan, dari motor, sewa kost, handphone hingga biaya kuliah dan uang saku,digaransi tante tampak cantik itu. ”Dua minggu sekali beliau datang, selain urusan bisnis juga menghabiskan beragam hal. Hemmmmz, soal libido. Hasrat untuk .... yah abang ngerti lah!” celoteh Joned.
Diceritakan Joned, awal pertemuan dengan Tante Vie dicomblangi perantara (kawan) di cofee shop hotel berbintang tiga, Jl Lambung Mangkurat. ”Aku diminta berpura-pura jadi pebisnis, ujungnya akrab,” ujarnya
Tiga kali bertemu, pembicaraan tak lagi sebatas bisnis, tapi curhat. Khususnya seputar rumah tangga Tante Vie yang bersuami warga keturunan kaya raya, dan bangkotan.”Kala itu aku memahami karakter Tante Vie yang terlihat 'haus' soal penuntasan kebutuhan bathin,” ujarnya mengerutkan dahi dengan mimik serius.
Suatu hari, selesai makan malam sambung Joned, dia diajak nyanyi di karaoke. Media singkat untuk keakraban itu berlanjut ke cafe menikmati suasana romantis. Berikut beranjak malam, Honda CRV dikemudikan Tante Vie bukan ke kost-kostan, aku Joned, namun berbelok ke sebuah hotel bintang empat Jalan Achmad Yani km 4,5. ”Di situlah ‘pertempuran’ pertama terjadi..Tante Vie mengaku merasakan sentuhan luar biasa,” ungkapnya menunduk mengutak-atik Blackberry Dakota.
Permulaan itu menjadi dasar kisah percintaan selanjutnya. Tak heran, Tante Vie seolah ketagihan, ujar Joned, terbukti jika sebelumnya sebulan sekali ke Banjarmasin. Sejak itu dua pekan. ”Aku larut, saking terpengaruhnya pacar setia, kuputus!” katanya, membuka kulkas mini di sudut kamar, membuka botol lalu mempersilakan menyeruput air mineral.
Ditambahkan Joned, keterikatan dengan Tante Vie makin hari makin menjadi. Tak heran Joned harus taat beragam aturan perempuan yang ‘menyelamatkan’ situasi ekonominya setahun belakangan ini. ”Aku tak bisa apa-apa kecuali memuaskan Tante Vie dengan konsekuensi finansial. Dan ini yang sebenarnya bertolak belakang hati nuraniku saat ini. Tetapi apa mau dikata?” tegasnya bernada pasrah .
Tiba-tiba HP Joned berbunyi. Sembari meminta sayas jeda, pria memiliki rahang kokoh itu beranjak ke meja belajar. ”Maaf bang dari dia,” ujarnya dengan mimik berubah.